Pesona Desa Adat Ratenggaro, Desa Budaya di Pesisir Pantai Sumba
pesona desa adat ratenggaro

Pesona Desa Adat Ratenggaro, Desa Budaya di Pesisir Pantai Sumba – Melihat surga di pesisir pantai ujung selatan Pulau Sumba cukup dengan datang ke Desa Adat Ratenggaro! Penasaran?


Selamat datang di Kampung Adat Ratenggaro, sebuah surga tersembunyi di ujung selatan Pulau Sumba yang gak kalah keren dibanding dengan Kampung Adat Wae Rebo atau Kampung Adat Bena yang udah lama terkenal!

Tempat ini udah kaya permata tersembunyi yang masih jarang diketahui banyak orang lho Sobat Indahnesia! Meski penuh dengan daya tarik yang luar biasa, salah satu yang cukup menarik adalah membayangkan keindahan sebuah desa di pesisir pantai yang bukan hanya menampilkan eksotisme alam yang memukau, tetapi juga menyimpan sejarah dan budaya yang begitu kaya.

pantai ratenggaro

Di Ratenggaro, kamu akan menemukan rumah-rumah adat yang unik tanpa menggunakan logam sama sekali dalam pembuatannya. Kayu-kayu besar dan jerami tersusun rapi membentuk hunian tradisional yang kokoh dan penuh filosofi.

Tak hanya itu, desa ini juga menjadi saksi bisu zaman dahulu dengan adanya kuburan kuno yang terbuat dari batu besar. Setiap sudut desa seolah mengisahkan cerita dari masa lalu yang penuh misteri dan menarik untuk dijelajahi.

Gak cukup sampai di situ, panorama pantai yang eksotis dengan pasir putih dan ombak yang tenang siap menyambutmu. Menikmati pesona Desa Adat Ratenggaro bisa jadi pengalaman yang sangat menenangkan sekaligus mengesankan.

Duh, makin penasaran yaa?! Yuk kita kupas daya tarik dari Kampung Adat Ratenggaro satu persatu biar makin teguh pendirian buat liburan ke sana! Check this out!

Pesona Desa Adat Ratenggaro di Pesisir Pantai Pulau Sumba

  • Desa Adat Ratenggaro Gak Terpisahkan dari Sejarah Masa Lampau

Desa Ratenggaro punya cerita asal usul yang menarik banget, lho! Nama Ratenggaro sendiri berasal dari dua kata, yaitu “rate” yang berarti kuburan dan “nggaro” atau “gaura” yang merupakan nama suku pertama yang tinggal di daerah ini.

Dahulu kala, suku Gaura hidup di wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Ratenggaro. Namun, mereka terlibat dalam peperangan sengit dengan suku Garo.

Peperangan ini sangat brutal, sampai akhirnya suku Gaura kalah dan terbunuh. Karena banyaknya korban dari suku Gaura yang gugur, tempat ini akhirnya dijadikan kuburan masal bagi lebih dari 300 anggota suku tersebut.

Meski sejarahnya cukup suram, Desa Ratenggaro justru berhasil jadi magnet wisata dengan keindahan alam dan budayanya yang kental.

Jarang kita lihat desa budaya yang dibangun tepat di pesisir pantai, debur ombak bisa kita nikmati di sini sambil bercengkerama dengan warga sekitar. Sungguh paket combo buat kamu yang pengen liburan di pantai sekaligus menjelajahi kampung adat di NTT!

Keunikannya gak hanya ada pada lokasinya aja, masih banyak juga daya tarik lainnya yang harus kita ulik sebelum kamu memutuskan buat liburan kesana. So … jangan lupa baca artikel ini sampai akhir yaa!

  • Lokasinya Berada di Tepi Pantai dengan Arsitektur Rumah Adat yang Unik

Desa Adat Ratenggaro yang berada di ujung selatan Pulau Sumba benar-benar punya pesona yang luar biasa. Bayangin deh, di Indonesia ada sebuah desa yang langsung menghadap ke pesisir pantai dengan pemandangan laut biru yang memukau.

Tapi yang bikin Ratenggaro makin keren bukan cuma pantainya aja! Arsitektur rumah adatnya juga nggak kalah menarik. Rumah-rumah tradisional di sini dibangun tanpa menggunakan logam sama sekali!

Kayu besar dan jerami menjadi material penyusunnya, menciptakan bangunan yang nggak cuma indah tapi juga penuh makna dan budaya.

Ada filosofi tersendiri yang tersimpan dalam setiap rumah adat di Indonesia. Gak terkecuali juga dengan rumah khas dari Ratenggaro ini.

kampung adat ratenggaro

Filosofi ini jika ditarik garis lurus maka akan berakar pada kepercayaan yang dianut oleh masyarakat di Ratenggaro, yakni Marapu, yaitu kepercayaan terhadap ruh leluhur.

Dalam praktiknya, kepercayaan inilah yang mendasari pembuatan rumah adat di Ratenggaro dengan bentuk atap yang mengerucut ke atas.

Selain sebagai perlambang status sosial, bentuk atap pada rumah adat ini juga berfungsi sebagai tanda penghormatan terhadap leluhur.

Adapun, setiap rumah-rumah adat punya nama tersendiri dan masing-masing dari rumah tersebut menghadap ke arah mata angin yang berbeda.

Ada Uma Katode yang berada di ujung selatan dan menghadap ke arah utara, berhadapan dengan Uma Kalama di bagian utaranya.

Lalu ada Uma Katode Kuri yang berada di timur menghadap ke arah barat, berhadapan dengan Uma Katode Amahu yang menghadap ke timur. Para pendiri desa tinggal di bagian rumah ini.

Yang unik juga ada pada jumlah rumah adatnya, yakni jumlahnya gak pernah berubah seiring perkembangan zaman dan akan tetap selalu sama, gak bertambah dan berkurang.

Soal bahan baku rumah pun ada filosofinya, yakni hanya terbuat dari kayu, batu-batuan, dan jerami. Tiang-tiang kayu yang besar berfungsi menopang rumah, lalu anyaman bambu digunakan sebagai dindingnya.

Filosofi dari bahan bangunan pada Rumah Adat Ratenggaro gak lain dan gak bukan sebagai perlambang hubungan manusia dengan alam dan juga leluhurnya Sob!

  • Tempat Digelarnya Upacara Adat Pasola

Selain keindahan alam dan arsitektur rumah adatnya yang unik, Ratenggaro juga punya daya tarik budaya yang sangat menarik.

Salah satunya adalah upacara adat Pasola, yang juga diadakan di sini. Bayangin deh, kamu nggak cuma menikmati pantai dan rumah adatnya aja, tapi juga bisa menyaksikan langsung salah satu tradisi paling menarik di Sumba.

Pasola adalah sebuah upacara adat yang diadakan setiap tahun sebagai bagian dari ritual keagamaan masyarakat Sumba. Upacara ini melibatkan dua kelompok pria yang menunggang kuda dan saling melempar lembing kayu.

festival pasola sumba

Suasana Pasola sangat meriah dan penuh semangat, membuatnya jadi pengalaman yang nggak bakal kamu lupain!! Melihat para penunggang kuda dengan kostum tradisional mereka beraksi di lapangan terbuka merupakan sesuatu yang gak bisa kamu temui di tempat lain!

Desa Ratenggaro dengan pesonanya yang alami dan budaya yang kental, menjadi tempat yang sempurna untuk menyelenggarakan upacara ini.

Selain Pasola, kamu juga bisa menjelajahi desa dan melihat lebih dekat kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Rumah-rumah adat yang dibangun tanpa menggunakan logam sama sekali, serta kuburan batu kuno yang tersebar di berbagai sudut desa, menambah daya tarik tempat ini.

Buat kamu yang suka dengan petualangan dan ingin merasakan langsung kekayaan budaya Sumba, Ratenggaro adalah tempat yang tepat.

Di sini, kamu bisa merasakan kombinasi sempurna antara keindahan alam, keunikan arsitektur, dan tradisi yang masih terjaga dengan baik. Jadi, jangan ragu untuk menambahkan Desa Adat Ratenggaro ke dalam daftar perjalanan kamu berikutnya.

Berapa Biaya Wisata ke Kampung Adat Ratenggaro?

Bicara soal wisata, tentu butuh biaya. Budget menuju ke timur Indonesia memang terbilang cukup mahal. Tapi, sensasi wisatanya gak akan bikin kamu menyesal!

Salah satunya juga destinasi wisata Desa Adat Ratenggaro, ke Ratenggaro memang butuh menguras biaya yang besar kalau kamu berangkat dari luar Nusa Tenggara Timur. Yuk kita kupas!

Kalau dari Jakarta, menuju ke Sumba ini bisa banget naik pesawat meski harus transit terlebih dahulu di Denpasar, Bali. Adapun bandara tujuan yang cukup populer di Sumba, yakni ada Tambolaka dan Waingapu.

Dari Jakarta menuju ke Bandara Tambolaka atau Waingapu bisa kamu tempuh selama 4 jam 50 menit, sudah termasuk transit dengan harga tiket sebesar 1.9 juta rupiah.

Sampai di Desa Adat Ratenggaro, harga tiket yang dipatok untuk masuk ke area wisata kampung adat ini sangatlah murah meriah, cuma 20.000 rupiah untuk kamu warga domestik dan 50.000 rupiah untuk warga negara asing!

Nantinya akan ada biaya lain-lain termasuk parkir untuk kamu yang menyewa kendaraan sendiri. Biaya parkirnya mulai dari 10.000 rupiah hingga 20.000 rupiah.


Jadi, itu dia pesona Desa Adat Ratenggaro yang terletak di ujung selatan Pulau Sumba. Perpaduan sempurna antara keindahan alam bahari, keunikan rumah adat dengan segala filosofinya, serta adat istiadat berupa kuburan batu kuno dan festival adat Pasola yang memukau. Semua ini menjadikan Ratenggaro sebagai destinasi wisata yang wajib banget untuk kamu kunjungi.

Bayangin deh, menikmati pantai yang eksotis, belajar tentang budaya lokal yang kaya, dan menyaksikan upacara adat yang spektakuler, semuanya bisa kamu dapatkan di satu tempat!

Ratenggaro benar-benar menawarkan pengalaman liburan yang berbeda dan nggak akan kamu lupakan.

Jadi, tunggu apa lagi? Jangan lupa liburan ke Nusa Tenggara Timur bareng Indahnesia! Siapkan kamera, ajak teman-teman, dan siap-siap buat petualangan seru di Desa Adat Ratenggaro!

Comments

Leave a Reply