Indahnesia Tour

Kampung Adat di Flores, Gak Cuma Wae Rebo Lho!

Kampung Adat di Flores, Gak Cuma Wae Rebo Lho! – Mau dapet edukasi budaya tapi sambil menikmati suasana alam Indonesia? Kamu wajib banget baca artikel ini sampai tuntas! Kalau sebelumnya kita berkali-kali bahas mengenai Desa Wae Rebo, waktunya kita explore desa adat lainnya di Pulau Flores yang gak kalah indah pastinya! Desa-desa ini juga patut kamu  pertimbangkan untuk dikunjungi kalau lagi jalan-jalan ke Nusa Tenggara Timur, khususnya Pulau Flores. Mulai dari desa dengan adat istiadat leluhur yang kental, sampai desa dengan kain tenunnya yang khas. Yuk check this out!

Rekomendasi Kampung Adat di Pulau Flores

1. Kampung Bena

kampung adat di flores

Kampung Adat Bena berdiri di atas tanah dengan kontur yang berundak-undak khas perbukitan. Sobat Indahnesia tau gak sih kalau desa ini memiliki keunikan berupa susunan rumah yang berbentuk huruf U dan ada 45 buah rumah di sana. Kalau kamu berkunjung ke sini kamu akan disambut oleh 9 suku di antaranya, Suku Dizi, Suku Deru Lalulewa, Suku Dizi Azi, Suku Wahto, Suku Deru Solamae, Suku Khopa, Suku Ago, dan Suku Ngada. Suku-suku tersebut menempati rumah-rumah sesuai dengan tingkat undakan di dalamnya. Unik ya?!

Suku di Desa Bena juga masih menjunjung tinggi adat istiadatnya lho! Salah satunya adalah sangat menghormati keberadaan leluhur mereka. Di tengah-tengah desa atau pemukiman warganya terdapat dua buah bangunan bernama Nga’du dan Bhaga. Dua bangunan ini adalah simbol leluhur mereka guys! Nantinya di sini akan diadakan upacara untuk berkomunikasi dengan para leluhur. Nga’du sendiri merupakan bangunan sebagai simbol arwah nenek moyang laki-laki, bentuknya menyerupai payung dengan atap terbuat dari ijuk. Kalau Bhaga merupakan simbol nenek moyang perempuan yang bentuk seperti miniatur rumah. Gimana? Tertarik ke desa yang satu ini?

2. Kampung Adat Melo

Kamu harus berbahagia kali ini, karena Kampung Adat Melo merupakan desa yang bisa kamu tempuh cuma dengan 45 menit berkendara dari Labuan Bajo lho! Gak perlu jalan-jalan terlalu jauh seperti ke Wae Rebo, ke Kampung Adat Melo ini rasanya kamu dipermudah banget kan guys? Hal menarik lainnya adalah saat pertama kali datang ke desa ini, kamu akan disambut dengan suguhan selendang tenun khas NTT. Kamu juga akan didoakan oleh warga asli di sana. Sudah disambut, didoakan pula, hehe. Di sini juga kamu bisa menikmati tarian khas yaitu Tari Caci. Tarian ini menampilkan 2 orang pria yang saling mencambuk sambil menari, aduh ngeri-ngeri sedap yaa?

3. Desa Tololela

Desa Tololela ini letaknya ada di Kaki Gunung Inerie, jaraknya sekitar 45 kilometer dari Desa Bajawa. Kampung adat ini juga bisa ditempuh dari Desa Bena dengan berjalan kaki selama kurang lebih 1 jam saja! Desa ini identik dengan keramahtamahan penduduknya, dijamin deh kalau ke sana pasti feels like home banget! Mau yang lebih unik lagi? Rumah-rumah adat di sini dihiasi dengan tanduk kerbau di bagian atapnya. Tanduk ini diperoleh dari kerbau-kerbau hasil persembahan pada upacara adat Desa Tololela. Kalau kamu mengetahui alat musik khas NTT, Bombardom, desa ini merupakan desa pengerajinnya, lho!

4. Kampung Adat Gurusina

Kamu tau gak, kampung adat yang satu ini pernah terbakar lho?! Kalau terbakar, kok perkampungan ini tetap ada sampai sekarang? Yuk kenalan dengan Kampung Adat Gurusina!

Perkampungan ini letaknya ada di Labuan Bajo. Konon katanya ini adalah desa tertua di sana. Desa ini punya ciri khas dan identik dengan peninggalan sejarah megalitikumnya yang kental, dimana hal ini bisa dilihat dari keberadaan monumen batu di tengah-tengah desa. Keindahan alamnya juga gak main-main lho, desa ini punya rumah-rumah khas yang berjajar dengan view Gunung Inerie, bayangkan deh kesejukannya seperti apa! Meski sempat terbakar di tahun 2018, desa ini berhasil dibangun kembali dengan kearifan lokal yang masih sama.

Itulah beberapa Kampung Adat di Pulau Flores dan sekitarnya yang gak kalah menawan dibanding Desa Wae Rebo. Kalau berkunjung ke NTT atau Labuan Bajo, gak ada salahnya kamu juga menyempatkan mampir ke kampung-kampung adat tersebut! Jangan hanya main di sekitar pantai atau perbukitan saja yaa tapi ajaklah keluarga dan teman-temanmu untuk mempelajari kearifan lokal langsung dari penduduk asli setempat desa-desa wisata ini!

 

Exit mobile version